Jumat, 11 Mei 2012



Nikel
Ditulis oleh Redaksi chem-is-try.org pada 26-01-2008
Sejarah
Nikel ditemukan oleh Cronstedt pada tahun 1751 dalam  mineral yang disebutnya kupfernickel (nikolit)
Sumber
Nikel adalah komponen yang ditemukan banyak dalam meteorit dan menjadi ciri komponen yang membedakan meteorit dari mineral lainnya. Meteorit besi atau siderit, dapat mengandung alloy besi dan nikel berkadar 5-25%. Nikel diperoleh secara komersial dari pentlandit dan pirotit di kawasan Sudbury Ontario, sebuah daerah yang menghasilkan 30% kebutuhan dunia akan nikel.
Deposit nikel lainnya ditemukan di Kaledonia Baru, Australia, Cuba, Indonesia.
Sifat-sifat
Nikel berwarna putih keperak-perakan dengan pemolesan tingkat tinggi. Bersifat keras, mudah ditempa, sedikit ferromagnetis, dan merupakan konduktor yang agak baik terhadap panas dan listrik. Nikel tergolong dalam grup logam besi-kobal,  yang dapat menghasilkan alloy yang sangat berharga.
Kegunaan
Nikel digunakan secara besar-besaran untuk pembuatan baja tahan karat dan alloy lain yang bersifat tahan korosi, seperti Invar®, Monel ®, Inconel ®, dan Hastelloys ®. Alloy tembaga-nikel berbentuk tabung banyak digunakan untuk pembuatan instalasi proses penghilangan garam untuk mengubah air laut menjadi air segar.
Nikel, digunakan untuk membuat uang koin,dan baja nikel untuk melapisi senjata dan ruangan besi (deposit di bank), dan nikel yang sangat halus, digunakan sebagai katalis untuk menghidrogenasi minyak sayur (menjadikannya padat). Nikel juga digunakan dalam keramik, pembuatan magnet Alnico dan baterai penyimpanan Edison ®.
Isotop.
Nikel sulfat dan nikel oksida adalah senyawa yang penting. Nikel alam adalah camuran dari lima isotop stabil, ada pula sembilan isotop lainnya yang tidak stabil.
Penanganan
Terpapar dengan logam nikel dan senyawa nikel yang mudah larut tidak boleh melebih 0.05 mg/cm3 (selama 8 jam kerja perhari- 40 jam seminggu). Uap dan debu nikel sulfida beresiko karsinogenik.

KETERANGAN UNSUR:

·         Simbol: Ni
·         Radius Atom: 1.24 Å
·         Volume Atom: 6.6 cm3/mol
·         Massa Atom: 58.6934
·         Titik Didih: 3005 K
·         Radius Kovalensi: 1.15 Å
·         Struktur Kristal: fcc
·         Massa Jenis: 8.9 g/cm3
·         Konduktivitas Listrik: 14.6 x 106 ohm-1cm-1
·         Elektronegativitas: 1.91
·         Konfigurasi Elektron: [Ar]3d8 4s2
·         Formasi Entalpi: 17.2 kJ/mol
·         Konduktivitas Panas: 90.7 Wm-1K-1
·         Potensial Ionisasi: 7.635 V
·         Titik Lebur: 1726 K
·         Bilangan Oksidasi: 2,3
·         Kapasitas Panas: 0.444 Jg-1K-1
·         Entalpi Penguapan: 377.5 kJ/mol

Kobal

Kata Kunci: 
Ditulis oleh Redaksi chem-is-try.org pada 26-01-2008
Sejarah
Ditemukan oleh Brandt pada tahun 1735.
Sumber
Kobal terdapat dalam mineral kobaltit, smaltit dan eritrit. Sering terdapat bersamaan dengan nikel, perak, timbal, tembaga dan bijih besi, yang mana umum didapatkan sebagai hasil samping produksi. Kobal juga terdapat dalam meteorit.
Bijih mineral kobal yang penting ditemukan di Zaire, Moroko, dan Kanada. Survei badan geologis Amerika Serikat telah mengumumkan bahwa di dasar bagian tengah ke utara Lautan Pasifik kemungkinan kaya kobal dengan kedalaman yang relatif dangkal, lebih dekat ke arah Kepulauan Hawai dan perbatasan Amerika Serikat lainnya.
Sifat-sifat
Kobal bersifat rapuh, logam keras, menyerupai penampakan besi dan nikel. Kobal memiliki permeabilitas logam sekitar dua pertiga daripada besi. Kobal cenderung terdapat sebagai campuran dua allotrop pada kisaran suhu yang sangat lebar. Transformasi antara dua bentuk ini bersifat lembam dan ditemukan dengan variasi tinggi sebagaimana dilaporkan pada sifat fisik kobal.
Kegunaan
Kobal dicampur dengan besi, nikel, dan logam lainnya untuk membuat Alnico, alloy dengan kekuatan magnet luar biasa untuk berbagai keperluan. Alloy stellit, mengandung kobal, khrom, dan wolfram, yang bermanfaat untuk peralatan berat, peralatan yang digunakan pada suhu tinggi, maupun peralatan yang digunakan dengan kecepatan tinggi.
Kobal juga digunakan untuk baja magnet dan tahan karat lainnya. Sebagai alloy, digunakan dalam turbin jet, dan generator turbin gas. Logam digunakan dalam elektroplating karena sifat penampakannya, kekerasannya, dan sifat tahan oksidasinya.
Garam kobal telah digunakan selama berabad-abad untuk menghasilkan warna biru brilian yang permanen pada porselen, kaca, pot, keramik dan lapis e-mail gigi. Garam kobal adalah komponen utama dalam membuat biru Sevre dan biru Thenard. Larutan kobal klorida digunakan sebagai pelembut warna tinta. Kobal digunakan secara hati-hati dalam bentuk klorida, sulfat, asetat, nitrat karena telah ditemukan efektif dalam memperbaiki penyakit kekurangan mineral tertentu pada binatang.
Tanah yang layak mengandung hanya 0.13 – 0.30 ppm kobal untuk makanan binatang.
Isotop
Kobal-60, adalah isotop buatan, sebagai sumber sinar gamma yang penting dan digunakan secaara luas sebagai zat pencari jejak dan zat radioterapi.
Biaya
Sumber kobal tunggal kobal-60 berharga dari $1 hingga $10 per curie, tergantung pada kuantitas dan aktivitas jenis.
Penanganan
Terpapar dengan kobal (baik uap logam maupun debu)tidak boleh lebih dari 0.05 mg/m3 (8 jam kerja per hari-40 jam seminggu)

KETERANGAN UNSUR:

  • Simbol: Co
  • Radius Atom: 1.25 Å
  • Volume Atom: 6.7 cm3/mol
  • Massa Atom: 58.9332
  • Titik Didih: 3143 K
  • Radius Kovalensi: 1.16 Å
  • Struktur Kristal: Heksagonal
  • Massa Jenis: 8.9 g/cm3
  • Konduktivitas Listrik: 17.9 x 106 ohm-1cm-1
  • Elektronegativitas: 1.88
  • Konfigurasi Elektron: [Ar]3d7 4s2
  • Formasi Entalpi: 16.19 kJ/mol
  • Konduktivitas Panas: 100 Wm-1K-1
  • Potensial Ionisasi: 7.86 V
  • Titik Lebur: 1768 K
  • Bilangan Oksidasi: 2,3
  • Kapasitas Panas: 0.421 Jg-1K-1
  • Entalpi Penguapan: 373.3 kJ/mol

mangan


Mangan

Kata Kunci: 
Ditulis oleh Redaksi chem-is-try.org pada 26-01-2008
Sejarah
Pertama kali dikenali oleh Scheele, Bergman dan ahli lainnya sebagai unsur dan diisolasi oleh Gahn pada tahun 1774, dengan  mereduksi mangan dioksida dengan karbon.
Sumber
Mineral mangan tersebar secara luas dalam banyak bentuk; oksida, silikat, karbonat adalah senyawa yang paling umum. Penemuan sejumlah besar senyawa mangan di dasar lautan merupakan sumber mangan dengan kandungan 24%, bersamaan dengan unsur lainnya dengan kandungan yang lebih sedikit.
Kebanyakan senyawa mangan saat ini ditemukan di Rusia, Brazil, Australia, Afrika sSelatan, Gabon, dan India. Irolusi dan rhodokhrosit adalah mineral mangan yang paling banyak dijumpai. Logam ,mangan diperoleh dengan mereduksi oksida mangan dengan natrium, magnesium, aluminum atau dengan proses elektrolisis.
Sifat-sifat
Mangan berwarna putih keabu-abuan, dengan sifat yang keras tapi rapuh. Mangan sangat reaktif secara kimiawi, dan terurai dengan air dingin perlahan-lahan. Mangan digunakan untuk membentuk banyak alloy yang penting. Dalam baja, mangan meningkatkan kualitas tempaan baik dari segi kekuatan, kekerasan,dan  kemampuan pengerasan.
Dengan aluminum dan bismut, khususnya dengan sejumlah kecil tembaga, membentuk alloy yang bersifat ferromagnetik.
Logam mangan bersifat ferromagnetik setelah diberi perlakuan. Logam murninya terdapat sebagai bentuk allotropik dengan empat jenis. Salah satunya,  jenis alfa, stabil pada suhu luar biasa tinggi; sedangkan mangan jenis  gamma, yang berubah menjadi alfa pada suhu tinggi, dikatakan fleksibel, mudah dipotong dan ditempa.
Kegunaan
Mangan dioksida (sebagai pirolusit) digunakan sebagai depolariser dan sel kering baterai dan untuk menghilangkan warna hijau pada gelas yang disebabkan oleh pengotor besi. Mangan sendiri memberi warna lembayung pada kaca. Dioksidanya berguna untuk pembuatan oksigen dan khlorin, dan dalam pengeringan cat hitam. Senyawa permanganat adalah oksidator yang kuat dan digunakan dalam analisis kuantitatif dan dalam pengobatan.
Mangan juga banyak tersebar dalam tubuh. Mangan merupakan unsur yang penting untuk penggunaan vitamin B1.
Penanganan
Terpapar dengan debu mangan, uap dan senyawanya tidak boleh melebihi  angka 5 ppm bahkan untuk periode yang sangat pendek karena tingkat toksisitas unsurnya.

KETERANGAN UNSUR:

  • Simbol: Mn
  • Radius Atom: 1.35 Å
  • Volume Atom: 7.39 cm3/mol
  • Massa Atom: 54.938
  • Titik Didih: 2235 K
  • Radius Kovalensi: 1.17 Å
  • Struktur Kristal: bcc
  • Massa Jenis: 7.44 g/cm3
  • Konduktivitas Listrik: 0.5 x 106 ohm-1cm-1
  • Elektronegativitas: 1.55
  • Konfigurasi Elektron: [Ar]3d5 4s2
  • Formasi Entalpi: 14.64 kJ/mol
  • Konduktivitas Panas: 7.82 Wm-1K-1
  • Potensial Ionisasi: 7.435 V
  • Titik Lebur: 1518 K
  • Bilangan Oksidasi: 7,6,4,2,3
  • Kapasitas Panas: 0.48 Jg-1K-1
  • Entalpi Penguapan: 219.74 kJ/mol